Awal tahun baru 2014 ini, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Andalas harap-harap cemas menunggu hasil yang akan diperoleh setelah satu semester jungkir balik dalam perkuliahan apalagi praktikum. Yang ditunggu adalah nilai matakuliah dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). IPK ini diperoleh dari hasil perbandingan nilai total matakuliah dengan jumlah SKS yang telah diambil.
IPK yang dinanti oleh setiap mahasiswa ini pastinya diharapkan bernilai tinggi. Hal tersebut dimotivasi oleh mindset bahwasanya mahasiswa dengan IPK tinggi akan menjadi orang “SUKSES”. Kesuksesan dengan IPK tinggi identik dengan sukses memasuki dunia kerja. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan di Indonesia menetapkan calon karyawannya harus memiliki IPK minimal 3,00 bahkan 3,25, yang tergolong ke dalam IPK tinggi.
IPK memang menjadi syarat awal dalam melamar pekerjaan. Tetapi apakah IPK menjadi penentu kesuksesan seseorang? Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh National Association of Colleges and Employers (NACE) di Amerika Serikat pada tahun 2002 tentang karakteristik unggul seorang calon pekerja yang dilakukan terhadap 457 pimpinan perusahaan, diperoleh 20 kepribadian unggul yang paling dicari oleh perusahaan. Posisi pertama yaitu kemampuan berkomunikasi, dan IPK berada pada urutan ke 17.
IPK yang dinanti oleh setiap mahasiswa ini pastinya diharapkan bernilai tinggi. Hal tersebut dimotivasi oleh mindset bahwasanya mahasiswa dengan IPK tinggi akan menjadi orang “SUKSES”. Kesuksesan dengan IPK tinggi identik dengan sukses memasuki dunia kerja. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan di Indonesia menetapkan calon karyawannya harus memiliki IPK minimal 3,00 bahkan 3,25, yang tergolong ke dalam IPK tinggi.
IPK memang menjadi syarat awal dalam melamar pekerjaan. Tetapi apakah IPK menjadi penentu kesuksesan seseorang? Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh National Association of Colleges and Employers (NACE) di Amerika Serikat pada tahun 2002 tentang karakteristik unggul seorang calon pekerja yang dilakukan terhadap 457 pimpinan perusahaan, diperoleh 20 kepribadian unggul yang paling dicari oleh perusahaan. Posisi pertama yaitu kemampuan berkomunikasi, dan IPK berada pada urutan ke 17.
Berdasarkan survei tersebut, hal pertama yang paling dicari adalah kemampuan komunikasi. Kemampuan ini mencakup bagaimana kita berkomunikasi secara baik dengan orang lain dan bagaimana berkomunikasi dengan khalayak umum dengan memperhatikan situasi dan kondisi. Kemampuan komunikasi ini dapat diperoleh dengan aktif mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa dan kegiatan kemasyarakatan. Sedangkan IPK berada pada posisi yang cukup jauh. IPK hanya sebagai pembuka kunci masuk bagi seorang pelamar kerja agar dapat lulus ke tahap seleksi berikutnya. Jadi, IPK bukanlah penentu utama kesuksesan seseorang dalam memasuki dunia kerja
.
Namun, juga tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa yang memiliki IPK tinggi memiliki lebih banyak kemudahan seperti mudah mendapatkan beasiswa, cepat wisuda, dan lain sebagainya. Hendaknya kita sebagai mahasiswa tidak hanya memiliki IPK tinggi, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Hal ini diwujudkan dengan upaya dan aksi yang nyata seperti belajar dengan giat, ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan mahasiswa. Sehingga diharapkan munculnya mahasiswa yang akademis dan nonakademisnya bagus dan sukses di masa depan.

dikutip dari :http://gentaandalas.com/ipk-indeks-prestasi-kumulatif-ataukah-indeks-penentu-kesuksesan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar