Sekitar 65 o
rang mahasiswa yang terdiri dari BEM-KM Unand, BEM UNP Baru, serta Wadah Pengkajian dan Pengembangan Sosial Politik (WP2SISPOL) UNP melakukan aksi demo di kantor Gubernur Sumbar, jumat, (02/04). Aksi demo yang dilatarbelakangi belum terselenggaranya pendidikan sesuai yang diamanatkan undang-undang , mahasiswa menuntut meningkatkan anggaran pos pendidikan pada APBD-P 2014, revisi UU Pendidikan Tinggi, berantas kriminalitas pendidikan, dan selenggarakan pendidikan yang adil dan merata.

Kasus Berhenti Studi Sementara (BSS) yang dialami mahasiswa Unand merupakan salah satu indikator yang memperlihatkan buruknya pendidikan saat ini. Hal ini pula yang mendorong BEM- KM Unand melakukan aksi demo tersebut. Puluhan mahasiswa ini meminta kejelasan dari pemerintah terkait anggaran pendidikan di Sumatera Barat.
“Miris melihat mahasiswa Unand ada yang BSS, padahal di dalam Undang-undang menyatakan semua orang bisa menikmati pendidikan. Wajah pendidikan Sumbar mulai muram, jauh dari anggaran nasional. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tidak hanya sekedar seremonial, tetapi kita menyuarakan hak-hak kita,” ujar Muhammad Taufik, Presidem BEM Unand saat melakukan orasi di depan kantor Gubernur.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga menuntut janji Sekretaris Daerah (Sekda) dalam diskusi dengan BEM Unand pada 14 Ferbruari lalu terkait akan diusahakannya menaikkan anggaran pendidikan. Namun hingga detik ini belum ada bukti nyata dari pemerintah . Menanggapi tuntutan tersebut, Ali Asmar, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbar mengatakan sudah mengusahakannya ke DPRD. “Kita sudah usulkan ke DPRD terkait itu, ini masih dalam rancangan kita. Tapi jika nanti tidak disepakati, bagaimana lagi,” ujarnya
Tidak puas dengan jawaban Ali Asmar, para mahasiswa pun meminta kejelasan jumlah dana pendidikan untuk Sumbar. Tercatat, tahun ini APBD Sumbar naik, tetapi anggaran untuk pendidikan turun. NAmun Asmar membantah anggaran dana pendidikan tahun 2014 turun. Hal ini membuat para demonstran ricuh.
“APBD Sumbar tahun ini sebanyak 3,7 Triliun. Namun tidak benar untuk tahun sekarang angaran pendidikan turun, malah naik. Pada tahun 2013 sebanyak 105 Milyar, sedangkan untuk tahun 2014 sebanyak 131 Milyar. Kami bersedia berdiskusi dengan saudara terkait dana pendidikan ini. Jika pernyataan saudara salah, silahkan saudara cabut pernyataan saudara tadi,” bantah mantan Kepala Dinas Pendidikan ini.
Lebih lanjut, mengenai pendidikan yang adil dan kriminalitas dalam pendidikan, Ali Asmar mengatakan. ”Kami tentu menginginkan adanya pendidikan yang tidak dikriminalkan, baik itu dalam siswa maupun di luar siswa. Pendidikan adalah tempat generasi muda mencerdaskan bangsa. Mengenai pendidikan yang adil, semua masyarakat atau anak-anak wajib sekolah,” sambungnya.
Ditemui seusai demo, Taufik mengatakan kedepannya BEM KM Unand akan mengawasi perubahan ABPD Mei ini. Taufik juga berharap pemerintah benar-benar menjalankan tugas yang dipercayakan masyarakat dengan sebaik-baiknya. “Kedepannya kami akan mengawal dan mengawasi perubahan APDB bulan Mei ini. Semoga pemimpin yang diamanahkan bisa bekerja dengan baik. Dana yang dianggarkan bisa digunakan dengan optimal. Semoga pendidikan di Indonesia bisa bersaing di kancah internasional,” harap mahasiswa Ilmu Hukum 2010 ini.
Hal senada diucapkan Qhusni Al Harid, Menteri PPSD BEM UNP. ”Hari ini adalah momentum perbaikan pendidikan kita ke depan. Ada PR yang harus kita selesaikan bersama, mengawasi pendidikan dan anggaran pendidikan,” tutupnya.
- See more at: http://gentaandalas.com/peringati-hardiknas-mahasiswa-tuntut-naikkan-anggaran-pendidikan-sumbar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar