Kamis, 15 Mei 2014

Bus Kampus Membebani Unand, Pemerintah Kota Padang Mempunyai Tanggung Jawab

bus kampus unand melayani mahasiswa dari dan ke unand
Transportasi mahasiswa dan masyarakat pulang pergi dari Pasar Baru-Kampus Unand Limau Manis dilayani oleh Bus Kampus. Mahasiswa dan masyarakat setempat lebih sering menyebutnya  "bus putih", karena warna bus tersebut putih. Tidak ada kampus di dunia yang menyediakan atau mengelola bus kampus dari satu lokasi pemberangkatan umum ke kampus, kecuali dari kampus ke kampus yang kebetulan terdapat dua kampus yang lokasinya berbeda seperti yang terdapat di Universitas Jambi, Universitas Sriwidjaya dan kampus lainnya di dunia. Tetapi pelayanan transportasi dari tempat pemberangkatan umum ke suatu kampus hanya terdapat di Kampus Unand.
Rektor Unand, Dr Werry Darta Taifur SE.MA yang sebelumnya menjadi pembantu Rektor II selama periode 2006-2010 dan 2010-2011 dengan tegas menyatakan bahwa pelayanan bus kampus Unand untuk transportasi mahasiswa dan umum dari lokasi umum ke kampus jelas membebani dan di luar tupoksi Unand. Energi manajemen Unand habis untuk memikirkan pelayanan ini yang sudah sama dengan manajemen perusahaan angkutan umum. Pusingnya pengelolaan pemeliharaan harus mengikuti aturan keuangan negara, tetapi bus tersebut beroperasi seperti kenderaan umum melayani mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus.  Kepusingan manajemen bertambah lagi semenjak tahun lalu, mobil tersebut semuanya plat merah, tetapi harus mengikuti aturan belanja BBM negara, sementara pungutan kepada mahasiswa tidak diperbolehkan lagi akibat penerapan uang kuliah tunggal. Peraturan pengelolaan aset negara yang dioperasikan seperti angkutan umum telah memperangkap manajemen Unand "maju kena dan mundur kena".
pelayanan bus kampus unand di sekitar lingkungn kampus
pelayanan bus kampus unand di sekitar lingkungn kampusTetapi Rektor tetap bersemangat untuk mengatasi semua persoalan yang dihadapi dalam operasional bus kampus tersebut, sampai pada saatnya operasional bus kampus yang melayani rute Pasar Baru- Kampus Unand Limau Manis harus dihentikan pada saat yang tepat dan diganti dengan pelayanan melalui angkutan umum ataun angkutan seperti Trans Padangyang sudah melayani rute pusat kota Padang dengan batas kota, jalur utama Padang-Bukittinggi.
Pelayanan transportasi umum di luar kampus adalah tanggungjawab pemerintah kota dan masyarakat. Rektor sangat menghargai upaya yang telah dilakukan oleh Rektor-rektor sebelumnya dan pemerintah Kota Padang dan Gubernur Sumatera Barat semenjak Drs  Hasan Basri Durin untuk mengatasi kesulitan transportasi untuk mobilisasi mahasiswa Unand, kampus kebanggaan Sumatera Barat tersebut.
bus kampus unand saat di pool
bus kampus unand saat di poolSejarah pelayanan bus kampus oleh Unand seperti yang masih berlangsung sampai sekarang menurut Rektor perlu segera diakhiri agar Unand dapat fokus menggunakan energi dan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dapat bersaing di Era Asia. Pelayanan bus kampus seperti sekarang ini adalah sebagai solusi yang dihadapi oleh Unand karena tidak tersedia angkutan umum oleh pihak swasta atau pengusaha angkutan yang bersedia melayani rute kampus Unand Limau Manis-pusat kota semenjak kampus Unand dipindahkan ke lokasi Kampus Unand Limau Manis tahun 1993 yang dapat menyenangkan mahasiswa. Memang pada awalnya terdapat bus atau angkutan umum yang melayani rute tersebut, tetapi tidak mencukupi dan sangat tidak memuaskan. Alumni Unand yang kuliah tahun 1990-an sangat merasakan pahitnya pelayanan transportasi kampus pada saat itu, selain jalan tidak mendukung seperti sekarang ini, pelayanan angkutan umum boleh dikatakan banyak merugikan mahasiswa dan tarif juga tergantung situasi.
bus kampus unand saat beroperasi
bus kampus unand saat beroperasiTidak jarang mahasiswa diturunkan di tengah jalan dan tidak sampai ke kampus. Kemudian pada sore hari mahasiswa terpaksa berjalan kaki dari kampus sampai Kapalo Koto karena angkutan umum mangkal di lokasi tersebut. Pada saat itu sopir bus umum yang melayani rute pusat kota-kampus Unand Limau Manis dikenal dengan apa yang dinamai "sopir hoyak". Sopir utama turun di Kapalo Koto atau dekat rumah makan Singgalang waktu itu menggantikan posisi "sopir hoyak" tersebut. Secara teknis "sopir hoyak" kurang pengalaman dari sopir utama. Namun di jalan menuju kampus melalui tanjakan dan tikungan yang tajam yang seharusnya dikemudikan oleh sopir sudah berpengalaman agar penumpang yang merupakan generasi muda cerdas tersebut merasa aman. Tidak jarang kecelakaan yang merundung duka dan korban meninggal mahasiswa pada waktu itu.
Pernah bus umum yang sedang melalui tanjakan selepas gerbang utama kampus menjadi mundur karena salah kendali oleh "sopir hoyak". Kemudian bus umum kehilangan kendali pada saat melalui jalan lingkar selatan yang relatif curam (dekat pool bus sekarang) rebah kuda, terjadi korban meninggal lagi generasi muda harapan bangsa dalam jumlah yang cukup banyak. Selanjutnya karena ugal-ugalan mengendari kenderaan, bus umum "tergolek" lagi di simpang rumah makan Singgalang dekat Kapalo Kota, meninggal lagi mahasiswa Unand dalam jumlah yang tidak sedikit. Peristiwa tragis lagi, mahasiswa tidak sabar diperlakukan dengan tidak baik, terjadi suatu peristiwa bus umum digulingkan oleh mahasiswa. Terjadilah berbagai butut yang tidak baik antara mahasiswa dengan masyarakat dan sempat kuliah dihentikan beberapa hari untuk meredap berbagai kemungkinan.
Unand yang telah mendapat akreditasi A saat ini perlu lebih fokus menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tanggungjawab Unand menghasilkan alumni berdaya saing  dan berkarakter, karya dalam bidang keilmuan yang diunggulkan untuk peningkatan kesejaheraan masyarakat dan mengatasi persoalan bangsa tidak akan terwujud secara maksimal, jika Unand masih terbebani dengan urusan yang diluar tupoksinya dan masalah lingkungan yang belum kondusif secara maskimal untuk menjadi universitas terkemu dan bermatabat. Oleh sebab itu, Unand yang menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi kota harus menjadi perhatian  Pemerintah Kota Padang agar Unand tidak terbebani dengan tanggungjawab di luar tupoksinya.
Ke depan menurut Rektor, terdapat beberapa alternatif untuk mengurangi beban Unand dalam bidang transportasi. Pertama, kenderaan umum dan Trans Padang melayani angkutan penumpang sampai kampus dengan tujuan terminal transit atau pemberhentian transit di lokasi tertentu dalam kampus dan kemudian angkutan dalam kampus akan dilayani Bus Kampus yang mengeliling kampus. Alternatif ini akan dapat menghemat biaya operasional bus kampus dan dapat dialihkan untuk peningkatan pelayanan.
Kedua, semua kenderaan umum melalui jalan lingkar kampus dan berhenti di tempat pemberhentian yang telah tersedia saat ini. Bus kampus sama sekali tidak difungsikan dan yang bus yang tidak efisien dapat dilelang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bus yang  relatif belum tua betul digunakan untuk pelayanan atas bermintaan.
Ketiga, pemerintah Kota Padang mengatur lalu lintas angkutan umum sedemikian rupa, sehinga kenderaan angkutan umum dapat melayani penumpang kampus dan penduduk yang tinggal Kelurahan Limau Manis yang saat ini masih belum dilalui kenderaan melalui jalan penghubung antara kampus dengan pemukiman masyarakat.
Ketiga alternatif yang dikemukakan ini mempunyai kebaikan dan kelemahan. Namun keputusan akhir tentu memerlukan kajian mendalam  dan melibat semua stakeholders.
Sekretaris Rektor


Reni, Ika  dan Yanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar