Transportasi mahasiswa dan
masyarakat pulang pergi dari Pasar Baru-Kampus Unand Limau Manis dilayani oleh
Bus Kampus. Mahasiswa dan masyarakat setempat lebih sering menyebutnya "bus putih", karena warna bus
tersebut putih. Tidak ada kampus di dunia yang menyediakan atau mengelola bus
kampus dari satu lokasi pemberangkatan umum ke kampus, kecuali dari kampus ke
kampus yang kebetulan terdapat dua kampus yang lokasinya berbeda seperti yang
terdapat di Universitas Jambi, Universitas Sriwidjaya dan kampus lainnya di
dunia. Tetapi pelayanan transportasi dari tempat pemberangkatan umum ke suatu
kampus hanya terdapat di Kampus Unand.
Rektor Unand, Dr Werry Darta
Taifur SE.MA yang sebelumnya menjadi pembantu Rektor II selama periode
2006-2010 dan 2010-2011 dengan tegas menyatakan bahwa pelayanan bus kampus
Unand untuk transportasi mahasiswa dan umum dari lokasi umum ke kampus jelas
membebani dan di luar tupoksi Unand. Energi manajemen Unand habis untuk
memikirkan pelayanan ini yang sudah sama dengan manajemen perusahaan angkutan
umum. Pusingnya pengelolaan pemeliharaan harus mengikuti aturan keuangan
negara, tetapi bus tersebut beroperasi seperti kenderaan umum melayani
mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus.
Kepusingan manajemen bertambah lagi semenjak tahun lalu, mobil tersebut
semuanya plat merah, tetapi harus mengikuti aturan belanja BBM negara,
sementara pungutan kepada mahasiswa tidak diperbolehkan lagi akibat penerapan
uang kuliah tunggal. Peraturan pengelolaan aset negara yang dioperasikan
seperti angkutan umum telah memperangkap manajemen Unand "maju kena dan
mundur kena".

pelayanan bus kampus unand di
sekitar lingkungn kampusTetapi Rektor tetap bersemangat untuk mengatasi semua
persoalan yang dihadapi dalam operasional bus kampus tersebut, sampai pada
saatnya operasional bus kampus yang melayani rute Pasar Baru- Kampus Unand
Limau Manis harus dihentikan pada saat yang tepat dan diganti dengan pelayanan
melalui angkutan umum ataun angkutan seperti Trans Padangyang sudah melayani
rute pusat kota Padang dengan batas kota, jalur utama Padang-Bukittinggi.
Pelayanan transportasi umum di
luar kampus adalah tanggungjawab pemerintah kota dan masyarakat. Rektor sangat
menghargai upaya yang telah dilakukan oleh Rektor-rektor sebelumnya dan
pemerintah Kota Padang dan Gubernur Sumatera Barat semenjak Drs Hasan Basri Durin untuk mengatasi kesulitan
transportasi untuk mobilisasi mahasiswa Unand, kampus kebanggaan Sumatera Barat
tersebut.

bus kampus unand saat di poolSejarah
pelayanan bus kampus oleh Unand seperti yang masih berlangsung sampai sekarang
menurut Rektor perlu segera diakhiri agar Unand dapat fokus menggunakan energi
dan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dapat
bersaing di Era Asia. Pelayanan bus kampus seperti sekarang ini adalah sebagai
solusi yang dihadapi oleh Unand karena tidak tersedia angkutan umum oleh pihak
swasta atau pengusaha angkutan yang bersedia melayani rute kampus Unand Limau
Manis-pusat kota semenjak kampus Unand dipindahkan ke lokasi Kampus Unand Limau
Manis tahun 1993 yang dapat menyenangkan mahasiswa. Memang pada awalnya
terdapat bus atau angkutan umum yang melayani rute tersebut, tetapi tidak
mencukupi dan sangat tidak memuaskan. Alumni Unand yang kuliah tahun 1990-an
sangat merasakan pahitnya pelayanan transportasi kampus pada saat itu, selain
jalan tidak mendukung seperti sekarang ini, pelayanan angkutan umum boleh
dikatakan banyak merugikan mahasiswa dan tarif juga tergantung situasi.

bus kampus unand saat
beroperasiTidak jarang mahasiswa diturunkan di tengah jalan dan tidak sampai ke
kampus. Kemudian pada sore hari mahasiswa terpaksa berjalan kaki dari kampus
sampai Kapalo Koto karena angkutan umum mangkal di lokasi tersebut. Pada saat
itu sopir bus umum yang melayani rute pusat kota-kampus Unand Limau Manis
dikenal dengan apa yang dinamai "sopir hoyak". Sopir utama turun di
Kapalo Koto atau dekat rumah makan Singgalang waktu itu menggantikan posisi
"sopir hoyak" tersebut. Secara teknis "sopir hoyak" kurang
pengalaman dari sopir utama. Namun di jalan menuju kampus melalui tanjakan dan
tikungan yang tajam yang seharusnya dikemudikan oleh sopir sudah berpengalaman
agar penumpang yang merupakan generasi muda cerdas tersebut merasa aman. Tidak
jarang kecelakaan yang merundung duka dan korban meninggal mahasiswa pada waktu
itu.
Pernah bus umum yang sedang
melalui tanjakan selepas gerbang utama kampus menjadi mundur karena salah
kendali oleh "sopir hoyak". Kemudian bus umum kehilangan kendali pada
saat melalui jalan lingkar selatan yang relatif curam (dekat pool bus sekarang)
rebah kuda, terjadi korban meninggal lagi generasi muda harapan bangsa dalam
jumlah yang cukup banyak. Selanjutnya karena ugal-ugalan mengendari kenderaan,
bus umum "tergolek" lagi di simpang rumah makan Singgalang dekat
Kapalo Kota, meninggal lagi mahasiswa Unand dalam jumlah yang tidak sedikit.
Peristiwa tragis lagi, mahasiswa tidak sabar diperlakukan dengan tidak baik,
terjadi suatu peristiwa bus umum digulingkan oleh mahasiswa. Terjadilah
berbagai butut yang tidak baik antara mahasiswa dengan masyarakat dan sempat
kuliah dihentikan beberapa hari untuk meredap berbagai kemungkinan.
Unand yang telah mendapat
akreditasi A saat ini perlu lebih fokus menjalankan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Tanggungjawab Unand menghasilkan alumni berdaya saing dan berkarakter, karya dalam bidang keilmuan
yang diunggulkan untuk peningkatan kesejaheraan masyarakat dan mengatasi
persoalan bangsa tidak akan terwujud secara maksimal, jika Unand masih
terbebani dengan urusan yang diluar tupoksinya dan masalah lingkungan yang
belum kondusif secara maskimal untuk menjadi universitas terkemu dan
bermatabat. Oleh sebab itu, Unand yang menjadi salah satu pusat kegiatan
ekonomi dan pertumbuhan ekonomi kota harus menjadi perhatian Pemerintah Kota Padang agar Unand tidak
terbebani dengan tanggungjawab di luar tupoksinya.
Ke depan menurut Rektor, terdapat
beberapa alternatif untuk mengurangi beban Unand dalam bidang transportasi.
Pertama, kenderaan umum dan Trans Padang melayani angkutan penumpang sampai
kampus dengan tujuan terminal transit atau pemberhentian transit di lokasi
tertentu dalam kampus dan kemudian angkutan dalam kampus akan dilayani Bus Kampus
yang mengeliling kampus. Alternatif ini akan dapat menghemat biaya operasional
bus kampus dan dapat dialihkan untuk peningkatan pelayanan.
Kedua, semua kenderaan umum
melalui jalan lingkar kampus dan berhenti di tempat pemberhentian yang telah
tersedia saat ini. Bus kampus sama sekali tidak difungsikan dan yang bus yang
tidak efisien dapat dilelang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bus
yang relatif belum tua betul digunakan
untuk pelayanan atas bermintaan.
Ketiga, pemerintah Kota Padang
mengatur lalu lintas angkutan umum sedemikian rupa, sehinga kenderaan angkutan
umum dapat melayani penumpang kampus dan penduduk yang tinggal Kelurahan Limau
Manis yang saat ini masih belum dilalui kenderaan melalui jalan penghubung
antara kampus dengan pemukiman masyarakat.
Ketiga alternatif yang
dikemukakan ini mempunyai kebaikan dan kelemahan. Namun keputusan akhir tentu
memerlukan kajian mendalam dan melibat
semua stakeholders.
Sekretaris Rektor
Reni, Ika dan Yanti